apa yang kalian rindukan dari lebaran?

apa yang kalian rindukan dari idul fitri?

apa yang kalian rindukan dari tanggal 1 syawal?

yah jawabannya si hampir pasti akan bermacam-macam…. makanan dengan segala jenisnya. ketupat. opor ayam… ataupun dengan angpau di hari lebaran? atau malah senang2 karena ga usah puasa lagi??

yah bermacam-macam jawaban yang tentunya masing-masing pemeberi jawaban memiliki alasan masing-masing tentang kenapa mereka memberikan jawaban tersebut…

untuk saya pribadi, jika pertanyaan tersebut dialamatkan ke saya untuk sekitar 3 tahun kebelakang jawabannya kemungkinan besar akan sangat berbeda dengan kalau pertanyaan tersebut diajukan kepada saya untuk periode sebelumnya.

untuk periode sebelum 3 tahun kebelakang tersebut mungkin jawaban saya bisa macem-macem. yang intinya si masih berputar pada makanan, angpo, dll

kalau untuk periode 3 tahun kebelakang tersebut jawaban saya adalah satu. hal yang paling dirindukan ketika idul fitri atau lebaran yang selalu jatuh pada tanggal 1 syawal setiap tahunnya tersebut adalah ritual sungkeman bersama keluarga.

yah… kegiatan tersebut hampir ga pernah dilupakan ketika kami mengalami idul fitri atau lebaran. dan urut-urutannya dapat dikatakan selalu pasti. pertama adalah ibu yang sungkem ke bapak, dilanjutin mas yang sungkem ke bapak, trus ke ibu dan kemudian saya trus dilanjutkan adik saya. di sela-sela itulah saya beserta mas dan adik saya juga sungkeman.

urutan sedikit berubah ketika mas udah nikah. maka antara giliran dia dan saya ada giliran mbak ipar saya….

baru habis itu sungkeman ke tempat sodara-sodara yang lain. terutama sodara-sodara  yang secara umur lebih senior dari bapak dan ibu..

bagi saya pribadi *ga tau kenapa* momen sungkeman bisa berarti momen pencurahan air mata berlebih (baca : nangis). terutama ketika sungkem kepada bapak ama ibu…

ga tau kenapa… yah rasanya beda aja. dan setelah acara sungkem tersebut kayaknya perasaan menjadi lebih lega. mungkin kayak orang yang menahan untuk buang hajat sekian lama sampai akhirnya dia menemukan tempat untuk buang hajat tersebut *halah*…

atau mungkin bisa juga diibaratkan momen sungkeman kepada orang tua tersebut seperti momen “pengakuan dosa” kepada kedua orang tua yang kemudian bisa merasa lega setelah diberikan maaf oleh mereka…. walaupun saya pribadi sebenarnya yakin orang tua pada dasarnya akan selalu memaafkan anaknya tanpa diminta oleh anak mereka.

dan satu yang pasti adalah ucapan bapak setiap sungkeman intinya adalah selalu ini

“tak trima bektimu marang wong tuwomu

sing tuwo sing akeh lupute

sing enom sing gedhe pangapurane

luputku luputmu tansah dilebur ing dino bodho iki

muga iso menangi bodho maneh”

hmmm….

*pengen segera sungkem lagi sambil membawa “teman”-yang sudah ditanyakan oleh banyak orang”*

padahal intinya mo bilang ini…

taqobalallohu minna wa minkum

shiyamana wa shiyamaku

mohon maaf lahir batin

semoga Alloh SWT menerima amal ibadah puasa kita

dan kita diberik kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan berikutnya…

😀