PSAK 16 Revisi 1994 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh oleh perusahaan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

PSAK 16 Revisi 1994 tidak berlaku untuk:

  1. hutan dan sumber daya alam serupa yang dapat diperbaharui;
  2. kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral, minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak dapat diperbaharui.

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap bila:

  1. besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan,
  2. biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal.

Untuk aktiva lain yang mempunyai hubungan dengan aktiva tetap dan disajikan secara terpisah dari aktiva tetap tersebut, perusahaan harus melakukan pertimbangan untuk menentukan apakah aktiva tersebut dicatat sebagai aktiva tetap atau tidak. Pertimbangan tersebut ada pada masa manfaat aktiva yang bersangkutan apakah melebihi satu periode akuntansi atau tidak. Aktiva tetap yang diperoleh secara bersamaan dengan menggunakan biaya gabungan dapat disajikan secara terpisah jika masing-masing memiliki masa manfaat yang berbeda.

Aktiva yang diperoleh perusahaan dan memenuhi kualifikasi untuk digolongkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan. Komponen biaya perolehan sendiri terdiri dari:

(a)       harga belinya, termasuk bea impor dan PPN Masukan Tak Boleh Restitusi (non-refundable), setiap potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian,

(b)      biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi yang membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan. Contoh dari biaya yang dapat diatribusikan secara langsung adalah:

  1. biaya persiapan tempat;
  2. biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar-muat (handling costs);
  3. biaya pemasangan (installation costs); dan
  4. biaya profesional seperti arsitek dan insinyur.

Perolehan aktiva tetap selain dengan pembelian tunai juga dapat dilakukan secara kredit. Jika pembayaran terhadap aktiva tetap tersebut dalam jangka waktu kurang dari satu periode, bunga atas hutang tersebut diakui sebagai beban bunga dan tidak dikapitalisasikan dalam nilai aktiva tetap. Pengkapitalisasian bunga dalam perolehan aktiva tetap diatur dalam PSAK 26 Revisi 1994 tentang Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi.

Pengeluaran setelah perolehan awal aktiva tetap (subsequent expenditures) dikapitalisasikan jika menambah masa manfaat atau kemungkinan memberikan manfaat ekonomis di masa depan bagi perusahaan. Pengeluaran setelah perolehan awal aktiva tetap (subsequent expenditures) yang tidak menambah masa manfaat atau tidak memberikan manfaat ekonomis di masa depan diakui sebagai beban pada periode tersebut.

Aktiva tetap disajikan pada pada nilai bukunya. Nilai buku aktiva tetap merupakan nilai perolehan dari aktiva tetap tersebut dan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya.

Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan. Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Ketika perusahaan melakukan penilaian kembali atas aset-asetnya, laporan keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh daripada penyimpangan tersebut terhadap gambaran keuangan perusahaan. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku (nilai tercatat) aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan nama Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap.

(sumber : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan -IAI)

(standar ini sudah tidak dipakai dan digantikan dengan standar ini)